9/7/11

Dinamika Kepribadian



Dinamika Kepribadian

Energi Psikis 
               Energi yang menjalankan fungsi kepribadian disebut energipsikis(Jung,1948b).Energi psikis merupakan menifestasi energi kehidupan,yakni energiorganisme  sebagaisistem biologis.Energi psikis lahir seperti semua energi vital lain,yakni dari proses-proses metabolik tubuh.Energi psikis terungkap sacara konkret dalam bentuk daya-daya actual atau potensial.
Keinginan, kemauan, perasaan, perhatian, dan perjuangan adalah contoh-contoh daya aktual dalam kepribadian, disposisi, bakat, kecenderungan, kehendak hati, dan sikap adalah contoh-contoh daya potensial.

a.         Nilai-Nilai Psikis. Jumlah energi psikis yang tertanam dalam salah satu unsur kepribadian disebut nilai dari unsur itu. Ide atau perasaan tersebut memainkan peranan pentingdalam mencetuskan dan mengarahkan tingkah laku.
b.        Daya Konstelasi Suatu Kompleks. Nilai-nilai tak sadar harus ditentukan dengan menilai “daya konstelasi unsur inti suatu kompleks“ yang terdiri dari jumlah kelompok-kelompok item yang dihubungkan oleh unsur inti kompleks. Jung membicarakan tiga metode yang dapat dipakai untuk menaksir daya konstelasi unsur inti :
1)      Observasi langsung plus deduksi-deduksi analitik.Melalui observasi dan inferensi kita dapat mengestimasikan jumlah asosiasi yang terikat pada suatu unsur inti.
2)     Indikator-indikator kompleks. Indikator kompleks adalah suatu gangguan tingkah laku yang menunjukkan adanya kompleks.
3)     Intensitas ungkapan emosi. Intensitas reaksi emosi seseorang terhadap suatu situasi merupakan ukuran lain tentang kekuatan suatu kompleks. 

Prinsip Ekuivalensi
Prinsip ekuivalensi menyatakan bahwa jika energi dikeluarkan untuk menghasilkan suatu kondisi tertentu, maka jumlah yang dikeluarkan itu akan muncul di satu tempat lain dlam sistem. Prinsip ini menyatakan bahwa jika suatu nilai tetentu melemah atau menghilang, maka jumlah energi yang diwakili oleh nilai itu tidak akan hilang dari psikhe tetapi akan muncul kembali dalam suatu nilai baru. Surutnya suatu nilai sudah pasti berarti munculnya suatu nilai lain. Misalnya ego, maka energi itu akan muncul pada suatu sistem lain, mungkin persona. Atau jika makin banyak nilai direpresikan ke dalam sisi bayang-bayang kepribadian, maka nilai itu akan tumbuh kuat dengan mengorbankan struktur-struktur lain dalam kepribadian.

Prinsip Entropi
Prinsip entropi menyatakan bahwa distribusi energi dalam psikhe mencari ekuilibrium atau keseimbangan. Jung menyatakan bahwa realisasi diri adalah tujuan dari perkembangan psikis maksudnya antara lain adalah bahwa dinamika kepribadian bergerak ke arah suatu keseimbangan daya-daya yang sempurna.

Penggunaan energi
Seluruh energi psikis yang tersedia untuk kepribadian digunakan untuk dua tujuan umum. Sebagian diantaranya dipakai untuk melakukan pekerjaan yang perlu untuk memelihara kehidupan dan untuk pembiakan spesies.

AKAR BK UNS Surakarta

 
Design by MAS-F production | Bloggerized by Aliph Pakingso - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting