Kala hujan mereda,
tetesan embun jatuh menusuk kulit tubuh...
Hidup penuh metafora,
tergambar jelas dalam diskripsi alam.
Narasi keagungan Illahi, nampak fiktif dalam dunia ilusi.
Mimpi bagaikan neraca hakim, akan dipercaya jika nyata dan dijauhi jika basa-basi.
Kini kejujuran bagaikan jarum yang tersembunyi dalam tumpukan jerami...
Semakin kau cari...
Apa yang kau temukan?
Derita di dunia nyata....atau hanya batasan suka diambang renjana?
Semua berlomba, bukan untuk kebahagiaan akhirat....
Tapi untuk kesenangan sesaat
Bumi yang kita pijak semakin panas
Langit yang menaungi mulai hampa.
Angin yang menyelimuti kini kusam.
Lalu dirimu?
Wahai penggoda iman dalam diriku....?
Yang selama ini bagaikan candu yang selalu menyesatkanku,,,
Apakah kau benar-benar sanggup membawa kebenaran dalam diriku?
Kebenaran yang menunjukkan jalan pada Rabb-ku....
Kebenaran yang akan selamatkanku dari tipu daya begundal jahat selama ini.
Sesungguhnya hanya satu keinginanku.....
Aku ingin kembali pada Rabb-ku
saat aku benar-benar layak dan pantas berada di dalam syurga elok-Nya
dikirim oleh :
2009