Ego adalah jiwa sadar yang terdiri dari persepsi-persepsi,ingatan-ingatan,pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan sadar.Ego melahirkan perasaan identitas dan kontinuitas seseorang,dan dari segi pandangan sang pribadi ego dipandang berada pada kesadaran.
2. Ketidaksadaran Pribadi
Ketidaksadran pribadi adalah daerah yang berdekatan dengan ego.Ketidaksadaran pribadi terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah sadar tetapi kemudian direpresikan,disupresikan, dilupakan atau diabaikan serta pengalaman-pengalaman yang terlalu lemah untuk menciptakan kesan sadar pada sang pribadi.
Kompleks-kompleks.Kompleks adalah kelompok yang terorganisasi atau konstelasi perasaan-perasaan,pikiran-pikiran, persepsi-persepsi,ingatan-ingatan, yang terdapat dalam ketidaksadaran pribadi.Kompleks memiliki inti yang bertindakseperti magnet menarik atau “mengkonstelasikan” berbagai pengalaman kearahnya.(Jung,1934)
3. Ketidaksadaran Kolektif
Ketidaksadaran kolektif adalah gudang bekas-bekas ingatan laten yang diwariskan dari masa lampau leluhur seseorang,masa lampau yang meliputi tidak hanya sejarah ras manusia sebagai suatu spesies tersendiri tetapi juga leluhur pramanusiawi atau nenek moyang binatangnya.Ketidaksadaran kolektifadalah sisa psikik perkembangan evolusi manusia,sisa yang menumpuk sebagai akibat dari pengalaman-pengalaman yang berulang selama banyak generasi.Semua manusia kurang lebih memiliki ketidaksadaran kolektif yang sama.Jung menghubungkan sifat universal ketidaksadaran kolektif itu dengan kesamaan stuktur otak pada semua ras manusia dan kesamaan ini sendiri disebabkan oleh evolusi umum.
a. Arkhetipe-Arkhetipe. Arkhetipe adalah suatu bentuk pikiran (ide) universal yang mengandung unsur emosi yang besar.Bentuk pikiran ini menciptakan gambaran-gambaran atau visi-visi yang dalam kehidupan sadar normal berkaitan dengan aspek tertentu dari situasi.
b. Persona. Persona adalah topeng yang dipakai sang pribadi sebagai respon terhadap tuntutan-tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat,serta terhadap kebutuhan-kebutuhan arkhetipal sendiri(Jung,1945). Tujuan topeng adalah untuk menciptakan kesan tertentu pada orang-orang lain dan sering kali,meski tidak selalu,ia menyembunyikan hakikat sang pribadi yang sebenarnya.
c. Anima dan animus. Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk biseksual.Pada tingakat fisiologis,laki-laki mengeluarkan hormon seks laki-laki maupun perempuan,demikian juga wanita.Pada tingkat psikologis,sifat-sifat maskulin dan feminin terdapat pada kedua jenis.Jung mengaitkan sisi feminine kepribadian pria dan sisi maskulin kepribadian wanita dengan arkhetipe-arkhetipe.Arkhetipe fenimin pada pria disebut anima,arkhetipe maskulin pada wanita disebut animus (Jung,1945,1945b).
d. Bayang-bayang. Bayang-bayang mencerminkan sisi binatang pada kodrat manusia.Sebagai arkhetipe ,bayang-bayang melahirkan dalam diri kita konsepsi tentang dosa asal; apabila bayang-bayang diproyeksikan keluar maka ia menjadi iblis atau musuh.
e. Diri (Self). Arkhetipe yang mencerminkan perjuangan manusia kearah kesatuan (Wilhelm dan Jung 1931). Diri adalah titk pusat kepribadian, disekitar mana semua sistem lain terkonstelasikan.Ia mempersatukan sistem-sistem ini dan memberikan kepribadian dengan kesatuan,keseimbangan dan kestabilan pada kepribadian.
4. Sikap
Jung membedakan dua sikap atau orientasi utama kepribadian,yakni sikap ekstraversi dan sikap introversi.Sikap ektraversi mengarah sang pribadi ke dunia luar,dunia objetif;sikap introversi mengarahkan orang ke dunia dalam,dunia subjektif (1921). Kedua sikap yang berlawanan ini ada dalam kepribadian tetapi biasanya salah satu diantaranya dominan dan sadar.Apabila ego lebih bersifat ekstavert dalam relasinya dengan dunia,maka ketidaksadaran pribadinya akan bersifat introvert.
5. Fungsi
Ada empat fungsi psikologis fundamental:
a. Pikiran. Berpikir melibatkan ide-ide dan intelek.Dengan berpikir manusia berusaha memahami hakikat manusia dan dirinya sendiri.
b. Perasaan. Perasaan adalah fungsi evaluasi; Ia adalah nilai benda-benda,entahbersifat positif maupun negatif,bagi subjek.Fungsi perasaan memberikan kepada manusia pengalaman-pengalaman subjektifnya tentang kenikmatan dan rasa sakit,amarah,ketakutan,kesedihan,kegembiraan dan cinta.
c. Pendiraan.Pendirian adalah fungsi perceptual atau fungsi kenyataan.Ia menghasilkan fakta-fakta konkret atau bentuk-bentuk representasi dunia.
d. Intuisi. Intuisi adalah persepsi melalui proses-proses tak sadar dan isi di bawah ambang kesadaran.Orang yang intuitif melampaui fakta-fakta,perasaan-perasaan dan ide-ide dalam mencari hakikat kenyataan.
Pikiran dan perasaan disebut fungsi rasio karena mereka memakai akal,penilaian,abstraksi dan generalisasi.Mereka memungkinkan manusia menemukan hukum-hukum dalam alam semesta.Pendirian dan intuisi dipandang sebagai fungsi irrasional karena mereka didasarkan pada persepsi tentang hal-hal yang konkret,khusus dan aksidental.
Biasanya salah satu diantara keempat fungsi itu berkembang jauh melampaui ketiga lainnya,dan memainkan peranan yang lebih menonjol dalam kesadaran.Ini disebut fungsi superior.Salah satu dari ketiga fungsi lainnya biasanya bertindak sebagai pelengkap terhadap fungsi superior.Apabila fungsi kerja superior terhambat maka secara otomatis fungsi pelengkap menggantikan fungsi superior.Fungsi yang paling kurang berkembang dari keempat fungsi itu disebut fungsi inferior.Fungsi itu direpresikan dan menjadi tidak sadar.Fungsi inferior mengungkapkan diri dalam mimpi-mimpi dan fantasi-fantasi.Fungsi inferior itu juga memilki fungsi pelengkap.
6. Interaksi di Antara Sistem-Sistem Kepribadian
Berbagai sistem dan sikap serta fungsi yang hendak membangun seluruh kepribadian saling berinteraksi dengan tiga cara yang berbeda.
a. Salah satu sistem bisa mengkompensasikan kelemahan sistem lain, Kompensasi bisa dijelaskan dengan interaksi antara sikap dan ektraversi dan introversi yang berlawanan.Apabila ektraversi merupakan sikap ego sadar yang dominan atau superior maka ketidaksadaran akan melakukan kompensasi dengan mengembangkan sikap intoversi yang direpresikan.Kompensasi juga terjadi antarfungsi.Seseorang yang menekankan pikiran dan persaan dalam kesadarannya akan menjadi intuitif,dan bertipe pendirian secara tak sadar.Demikian juga, ego dan anima pada seorang pria serta animus pada seorang wanita melahirkan hubungan kompensatorik satu sama lain.Ego pria normal adalah maskulin sedangkan anima adalah feminine dan ego wanita yang normal adalah feminin sedangkan animus maskulin.Pada umumnya, semua isi kesadaran dikompensasikan oleh isi-isi ketidaksadaran.Prinsip kompensasi memberikan semacam ekuilibrium atau keseimbangan antara unsur-unsur yang saling bertentangan sehingga mencegah psikhe menjadi tidak seimbang secara neurotis.
b. Salah satu sistem bisa menentangsistem lain,
Pertentangan terdapat dimana-mana dalam kepribadian; antara ego dan bayang-bayang,antara ego dan ketidaksadaran pribadi,antara persona dan anima atau animus, antara persona dan ketidaksadaran pribadi,antara kolektif dan ego,serta antara ketidaksadaran kolektif dan persona. Introversi bertentangan dan ekstraversi, pikiran bertentangan dengan perasaan,dan pendirian bertentangan dengan intuisi. Ego adalah seperti bola bulu tangkis yang dipukul bolak-balik antara tuntutan-tuntutan luar dari masyarakat dan tuntutan-tuntutan batin dari ketidaksadaran kolektif.Sebagai akibat dari pertarungan ini berkembanglah persona atau topeng.Persona kemudian diserang oleh arkhetipe-arkhetipe lain dalam ketidaksadaran kolektif.
c. Dua sistem atau lebih bisa bersatu membentuk sintesis.
Kesatuan dari yang berlawanan tercapai lewat apa yang oleh Jung disebut fungsi transenden.Bekerjanya fungsi ini menghasilkan sintesis antara sistem-sistem yang bertentangan dan membentuk kepribadian yang seimbang dan terintegrasi.Pusat dari kepribadian yang terintegrasi ini adalah diri (self).