9/7/11

TEORI PSIKOANALISIS KLASIK FREUD


                        Sigmund Freud lahir di Moravia, 6 Mei 1856, dan wafat di London, 23 September 1939. Minat Freud pada neurologi menyebabkan ia menspesialisasikan diri di bidang perawatan gangguan-gangguan saraf. Untuk meningkatkan keterampilan teknisnya Freud belajar selama satu tahun pada psikiater Perancis yang terkenal, Jean Charcot yang menggunakan hipnosis untuk menyembuhkan histeria. Setelah itu Freud juga belajar pada dokter Wina, Joseph Breuer dengan metode teknik pengungkapan.
                        Karya-karya dari teori kepribadian Freud antara lain: The Interpretation Dreams (1990), The Psychopathology of Everyday Life (1901), General Introductory Lectures on Psycoanalysis (1917), New Introductory Lectures on Psychoanalysis (1933) dan An Outline of Psychoanalysis (1940).
Struktur Kepribadian
            Kepribadian tersusun dari 3 sistem pokok, yakni :
1.       Id : merupakan sistem kepribadian yang asli, id       berisikan segala sesuatu yang secara psikologis diwariskan dan telah ada sejak lahir termasuk insting-insting.
2.      Ego : merupakan bagian id yang terorganisasi yang hadir untuk memajukan tujuan-tujuan id.
3.     Superego : merupakan perwujudan internal dari  nilai-nilai  dan cita-cita tradisional             masyarakatnya sebagaimana diterangkan orang tua kepada anak, dan dilaksanakan dengan cara memberinya hadiah-hadiah atau hukuman-hukuman.
Dinamika Kepribadian
      Insting didefinisikan sebagai perwujudan psikologis dari suatu sumber rangsangan somatik dalam yang dibawa sejak lahir.
            Suatu insting mempunyai empat ciri khas, yakni:
1.       Sumber, adalah sebagai suatu kondisi jasmaniah atau kebutuhan.
2.      Tujuan, adalah menghilangkan perangsangan jasmaniah.
3.     Objek, adalah seluruh kegiatan yang menjembatani antara munculnya suatu hasrat dan pemenuhannya.
4.     Impetus, adalah daya atau kekuatan yang ditentukan oleh intensitas kebutuhan yang mendasarinya.
            Macam-macam insting :
1.       Insting-insting hidup, menjamin tujuan mempertahankan hidup individu dan  perkembangbiakan ras. Misalnya rasa lapar, haus dan seks.
2.      Insting-insting mati atau disebut sebagai insting-insting merusak (destruktif), melaksanakan tugasnya secara lebih sembunyi-sembunyi dibandingkan insting-insting hidup, karenanya tidak begitu dikenal kecuali bahwa secara tak terelakkan mereka ini akan melaksanakan tugasnya. Misalnya : dorongan agresif.
3.     Kecemasan adalah suatu keadaan tegangan; ia merupakan suatu dorongan seperti lapar dan seks, hanya saja ia timbul dari kondisi-kondisi jaringan di dalam tubuh melainkan aslinya ditimbulkan oleh sebab-sebab dari luar.
            Freud membedakan tiga macam kecemasan, yakni :
1.       Kecemasan realitas adalah rasa takut akan bahaya-bahaya nyata di dunia luar.
2.      Kecemasan neorotik adalah rasa takut, jangan-jangan insting-insting akan lepas dari kendali dan menyebabkan sang pribadi berbuat sesuatu yang bisa membuatnya dihukum.
3.     Kecemasan moral adalah rasa takut terhadap suara hati.
                       
            Fungsi kecemasan adalah untuk memperingatkan sang pribadi akan adanya bahaya; ia merupakan isyarat bagi ego bahwa kalau tidak dilakukan tindakan-tindakan tepat, maka bahaya itu akan meningkat sampai ego dikalahkan. Kecemasan yang tidak dapat ditanggulangi dengan tindakan-tindakan yang efektif disebut traumatik.
Perkembangan Kepribadian
            Kepribadian berkembang sebagai respon terhadap empat sumber tegangan pokok,yaitu :
            1. proses-proses pertumbuhan fisiologis
            2. frustasi-frustasi
            3. konflik-konflik
            4. ancaman-ancaman
                       
Mekanisme-mekanisme pertahanan ego :
            1. represi
            2. proyeksi
            3. pembentukan reaksi
            4. fiksasi & regresi


AKAR BK UNS Surakarta

 
Design by MAS-F production | Bloggerized by Aliph Pakingso - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting