Berikut ini uraian beberapa macam cara penyesuaian diri yang dilakukan manusia baik dengan sengaja maupun tidak sengaja dan hubungannya dengan belajar yaitu :
1. Belajar dan Kematangan
Kematangan adalah suatu proses pertumbuhan organ-organ. Suatu organ dalam diri makhluk hidup dikatakan telah matang, jika ia telah mencapai kesanggupan untuk menjalankan fungsinya masing-masing. Kematangan itu datang/tiba waktunya dengan sendirinya. Sedangkan belajar lebih membutuhkan kegiatan yang disadari, suatu aktivitas, latihan-latihan dan konsentrasi dari orang yang bersangkutan. Proses belajar terjadi karena perangsang-perangsang dari luar, sedangkan proses kematangan terjadi dari dalam. Jadi keduanya saling berhubungan satu sama lain dan saling menyempurnakan
2. Belajar dan Penyesuaian diri
Penyesuaian diri merupakan suatu proses yang dapat merubah tingkah laku manusia. Penyesuaian diri ada 2 :
a. Penyesuaian diri atuoplastis
Seseorang mengubah dirinya disesuaikan dengan keadaan lingkungan Mengubah lingkungkungan disesuaikan dengan kebutuhan dirinya
b. Penyesuaian diri alloplastis
Kedua penyesuaian diri ini termasuk ke dalam proses belajar karena terjadi perubahan-perubahan yang kadang-kadang sangat mendalam dalam kehidupan manusia. Akan tetapi tidak semua belajar adalah penyesuaian diri
3. Belajar dan Pengalaman
Belajar dan Pengalaman, keduanya merupakan suatu proses yang dapat merubah sikap, tingkah laku dan pengetahuan kita, tetapi belajar dan memperoleh pengalaman adalah berbeda. Mengalami sesuatu belum tentu merupakan belajar, tetapi sebaliknya, setiap belajar berarti juga mengalami.Contoh pengalaman yang bukan belajar adalah : Karena mengalami sesuatu yang menyedihkan dapat menimbulkan apatis dan putus asa.
4. Belajar dan Bermain
Dalam bermain juga terjadi proses belajar. Persamannya ialah bahwa dalam belajar dan bermain keduanya terjadi perubahan yang dapat mengubah tingkah laku, sikap dan pengalaman.Akan tetapi, keduanya juga terdapat perbedaan.Menurut sifatnya, perbedaan antara belajar dan bermain ialah kegiatan belajar mempunyai tujuan yang terletak pada masa depan. Sedangkan kegiatan bermain hanyalah ditujukan untuk situasi di waktu itu saja.Meskipun demikian keduanya sangat erat hubungannya.
5. Belajar dan Pengertian
Belajar mempunyai arti yang lebih luas daripada hanya mencapai pengertian.Ada proses belajar yang berlangsung dengan otomatis tanpa pengertian, seperti proses belajar yang terjadi pada hewan.
Contohnya seekor anak kucing melatih diri cara menangkap dan menggunakan bola. Latihan cara menangkap itu dilakukan tanpa pengertian, tanpa menyadari apa maksud dan tujuannya. Pada manusia, belajar semacam inipun terdapat pula.Sebaliknya ada pula pengertian yang tidak menimbulakan proses belajar. Dengan mendapatkan suatu pengertian tertentu, belum tentu seseorang kemudian berubah tingkah lakunya.Belum tentu seseorang yang mengerti tentang sesuatu berarti menjalankan/ bersikap sesuai dengan pengertian yang telah dicapainya.
6. Belajar dan Menghafal/Mengingat
Menghafal dan Mengingat tidak sama dengan belajar. Hafal/ingat sesuatu belum menjamin bahwa dengan demikian orang sudah belajar dalam arti yang sebenarnya.Sebab untuk mengetahui sesuatu tidak cukup hanya dengan menghafal saja, tetapi harus dengan pengertian.
7. Belajar dan Latihan
Persamannya keduanya dapat menyebabkan perubahan dalam tingkah laku, sikap dan pengetahuan.Akan tetapi keduanya juga memiliki perbedan.
Di dalam praktek terdapat pula proses belajar yang terjadi tanpa latihan.
Contoh: seorang anak yang tangannya terbakar didapur, sekali saja dia tau bahwa api itu panas, jadi belajar mempunyai arti yang lebih luas daripada latihan.
Ada pula belajar yang hanya dengan pengertian saja, lanpa latihan.Contoh: seorang yang dibawa berkarya wisata ke pabrik gula dia dapat mengerti bagaimana proses membuat gula, juga cara belajar yang dilakukan oleh anak dan gurunya dengan menggunakan audio visual atau alat-alat peraga.